Makan 150 Ribu

Weekend kemarin tweet @gitasav (Gita Savitri Devi, seorang youtuber) ramai di Twitter.

Ada yang pro ada yang kontra. Gue ngerti sudut pandang yang pro dan sudut pandang yang kontra.

Bagi orang-orang yang tinggal di kota atau yang memang berkecukupan bakal susah melihat sudut pandang tweet Gita. Buat gue yang kebetulan anak daerah, yang rumahnya di desa, gue tau banget makna tweet tersebut. 150 ribu mungkin harga standar sekali makan di cafe-cafe mall prestisius di Jakarta. Bagi orang-orang berkecukupan mungkin nominal itu terbilang biasa untuk makan. Tapi sungguh buat orang-orang desa uang segitu gede banget. Bahkan buat orang kota pun, masyarakat ekonomi standar, sekali makan biasanya 10-15 ribu di Jakarta.

Ya, masih-masing orang bebas membelanjakan uangnya untuk apa.
Namun tak ada salahnya hidup sederhana bukan?

Jadi inget beberapa waktu yang lalu nemu video ini di timeline.

Habis nonton video di atas, gue yang biasa ke warung bisa pakai lauk (telor/ayam/ikan), sayur & tahu/tempe jadi merasa mewah banget :’)

Harus sering-sering bersyukur, karna di luar sana masih banyak yang hidup kekurangan.

~

NB: 2 hari setelah posting tulisan ini, Gita memposting blog tentang penjelasan tweet tersebut yang berjudul “Kesederhanaan yang Dirindukan”.
Can’t agree more with her!