Membeli Barang Produktif

Akhir tahun lalu gue memutuskan membeli Macbook sebagai pengganti Lenovo gue yang sudah menemani selama kurang lebih dari 5 tahun. Gue sudah suka produk-produk Apple sejak awal kuliah dan saat itu bahkan hampir saja membeli Macbook dengan harga miring, namun urung gue lakukan karena masih nol banget perihal Mac (khawatir ditipu). Setelah bekerja kepikiran untuk upgrade ke Macbook namun lagi-lagi urung gue lakukan sebab gue merasa laptop gue masih mumpuni untuk menunjang aktivitas keseharian gue. Hingga pada akhirnya kemampuan hardwarenya menurun karena waktu, ya laptop Windows biasanya performanya mulai menurun memasuki tahun ke-3. Tahun ke-4 gue upgrade RAM-nya dari 2 GB jadi 4 GB pakai RAM bekas iMac di kantor. Dan pada akhirnya di tahun ke-5 sudah ga sanggup melakukan tugas-tugas Adobe family yang mana gue pakai sehari-hari.

Selain waktu itu masih belum butuh banget, pertimbangan lain kenapa belum jadi ganti ke Macbook ialah harganya yang mahal, hampir 2x lipat laptop Windows dengan spesifikasi serupa (seharga motor euy). Akhirnya setelah menimbang-nimbang gue putusin untuk beli juga karena Mac punya benefit yang ga bisa kita temui di Windows (kapan-kapan deh gue tulis kelebihan & kekurangan Mac di banding Windows).

Saat pengen beli peralatan kerja gue teringat tulisan Fikri Rasyid di artikel “Harga yang Sebenarnya”. Berikut kutipannya:

Hidup mah sederhana saja, tapi untuk produktifitas jangan takut mengeluarkan uang.

Ya untuk barang produktif yang bisa nunjang profesi kita seharusnya kita tak perlu ragu keluarin uang toh kita bakal hasilin uang dari sana juga kan. Gear yang bagus juga membantu kita kerja lebih cepat & lebih produktif.

Selain itu gue teringat kutipan di website KyleBrush.com, website penyedia premium brush untuk digital artist. Bagi yang menekuni digital painting tentu ga asing dengan brush-brush hasil kreasi Kyle T. Webster tersebut. Di websitenya ada kutipan menarik:

Your Tools Matters

They say a poor craftsman blames his tools.
How many professional cellists use a pawn shop instrument? How many professional watercolorists use student-grade paints?

Good tools do matter.

Kira-kira terjemahan kasarnya begini:

Peralatanmu itu Penting

Mereka bilang tukang yang jelek menyalahkan peralatannya.
Berapa banyak pemain cello profesional menggunakan peralatan pegadaian?
Berapa banyak pelukis cat air profesional menggunakan cat air yang biasa digunakan anak sekolahan?

Alat yang bagus itu penting.

Ketika kita masih sekolah kita bisa pakai alat seadanya, karena memang budget kita terbatas & kita ga pengen membebani orang tua kita. Saat kita sudah bisa cari uang sendiri kita bisa menyisihkan penghasilan kita untuk upgrade skill maupun tools kita, salah satunya dengan upgrade komputer. Bagi seorang desainer grafis komputer adalah main tool, dan kita memakainya setiap hari. Anggap hal tersebut ialah investasi. Pas beli memang terasa mahal, namun toh saat digunakan kita bisa memperoleh penghasilan dari sana bukan. Bisa jadi dalam beberapa bulan saja sudah BEP (break even point/balik modal). Lagian laptop kan bisa kita pakai dalam jangka waktu lumayan lama, biasanya sampai 4 tahunan. Worth it bukan? Itulah harga yang sebenarnya dari sebuah barang yang sering tidak kita sadari.

Jadi untuk barang produktif jangan ragu buat keluarin duit. Kalau untuk barang konsumtif coba dipikir masak-masak dulu deh.