Personally gue lebih suka startup yang dibangun secara bootstrapping dibandingkan yang dibangun lewat venture capital terutama pada masa-masa awal membuat produk. Kecuali, startup tersebut memang membuat produk untuk pasar global yang penggunanya masyarakat umum yang mau ga mau butuh dana gede buat ekspansi secara masif dalam waktu cepat.
Kapan hari nemu website bagus tentang bisnis model startup-startup yang kebanyakan pendanaannya bootstrap bahkan diinisiasi oleh satu orang saja. Indie Hackers namanya. Tagline-nya “Learn from profitable businesses and side projects”. Websitenya berisi interview dengan founder-founder berbagai startup yang banyak di antaranya cuma berawal dari proyek sampingan. Serunya ditampilin juga berapa revenue mereka per bulan mereka saat ini & bagaimana bisnis modelnya.
Lalu tadi nemu parent company-nya Metalab, Tiny. Tahu MetaLab gara-gara mereka mengakuisisi Dribbble awal tahun 2017 ini. Dribbble merupakan situs populer para desainer & hampir setiap hari gue kunjungi, semacam Instagram-nya desainer lah. Kaget kok perusahaan yang gak terlalu populer mampu mengakuisisi Dribbble. Ternyata pas baca-baca, founder MetaLab kenal baik ma founder Dribbble & sudah sejak lama founder MetaLab pengen invest ke Dribbble. Pas gue liat portofolio MetaLab (Tiny) ga heran sih founder-nya Dribbble mau lepasin Dribbble ke grup MetaLab. Visi mereka mirip-mirip ternyata, yaitu membangun bisnis melalui bootstrap & menjaga user tetap nyaman memakai produk mereka. Ya, mungkin startup-startup tersebut ga heboh dengan berita pendanaan gede-gedean dari VC, namun bisnis mereka profitable bahkan sejak hari pertama launching.